Kamis, 14 Maret 2002, 09:11 WIB
Kompas.com
Sekitar 14.000 siswa SD, SLTP dan SLTA di Kabupaten Ciamis, Jabar, terancam droup out (DO), karena berbagai sebab, diantaranya akibat orangtua mereka tidak mampu membiayai sekolah anaknya.
Kepala Dinas Pendidikan Nasional Ciamis, Dr H Aas Shofyani ketika ditemui Antara, Kamis (14/3) membenarkan perihal jumlah siswa yang terancam putus sekolah sebanyak itu. "Malahan sekitar 4.000 siswa kini telah resmi DO, dan kami telah mengupayakan agar jumlah siswa yang DO tidak bertambah terus," sambungnya.
Ia menjelaskan, siswa yang DO maupun yang terancam DO kebanyakan siswa perempuan yang mencapai sekitar 60 persen. Sementara itu, di kabupaten ini juga cukup banyak siswa yang tidak mampu melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, seperti dari SD ke SLTP, dan dari SLTP ke SLTA.
Menurut Shofyani, banyaknya perempuan yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, adalah karena faktor budaya setempat. Masyarakat beranggapan perempuan tidak perlu sekolah sampai tinggi, karena akhirnya jika sudah berkeluarga kerjanya hanya di dapur.
Dinas Pendidikan Nasional Ciamis dalam menyikapi masalah itu, selain akan mengoptimalkan pendidikan kejar paket A untuk kalangan para DO SD, dan paket B untuk kalangan DO SLTP, juga akan meminta bantuan Dinas Pendidkan Nasional Jabar. (Ant/ima)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar