Senin, 01 Juni 2009

Pengembangan Teknologi Nano Masih Parsial

Gedung Mochtar Riady Institute for Nanotechnology/

Senin, 24 November 2008 | 16:09 WIB

BANDUNG, SENIN - Studi mengenai teknologi nano di Indonesia dirasakan masih minim. Jika pun ada, sifatnya masih parsial, belum terintegrasi baik. Padahal, teknologi ini akan berkembang pesat secara global selambat-lambatnya mulai satu dasawarsa ke depan.

"Perlu dipromosikan bagaimana caranya masing-masing disiplin ilmu berkumpul serta merumuskan kajian dan strategi teknologi nano yang ideal ke depannya," ucap Prof Filino Harahap, pengamat teknologi nano dari Institut Teknologi Bandung, Minggu (23/11). Teknologi nano mencakup mulai dari bidang teknik mesin, fisika, kimia, biologi, hingga farmasi.

Menurut dia, perguruan tinggi di bidang sains teknologi macam ITB belum memasukkan porsi semestinya ilmu teknologi nano ke dalam kurikulum.

Menurut Ratno Nuryadi dari Masyarakat Nanoteknologi Indonesia, riset tentang nanoteknologi di Indonesia saat ini sudah mulai bermunculan, baik di kampus maupun lembaga-lembaga penelitian pemerintah hingga swasta macam Mochtar Riyadi Institute.

Berdasarkan hasil survei, 85 persen responden perusahaan, khususnya bidang kosmetik dan farmasi, sudah mulai menerapkan riset nano. Hanya saja yang menjadi kendala, 89 persen bahan, terutama instrumennya, masih harus diimpor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar