Oleh :DHONI SETIAWAN
Senin, 25 Agustus 2008 | 20:15 WIB
JAKARTA,SABTU - Industri game potensial dikembangkan di Indonesia, tidak hanya menjadi pasar game komputer buatan asing. Itulah ambisi Lintas Media Danawa (LMD), perusahaan baru yang dibentuk Lintasarta, Medialand dan Danawa International.
Integrasi ketiga perusahaan sangat mendukung perkembangan industri game. Lintasarta selama ini dikenal senbagai penyedia infrastruktur jaringan yang berpengalaman, Medialand merupakan pengembang konten dan pendidikan, sementara Danawa Internasional di game development.
Arief R. Yulianto, Direktur Utama LMD, mengatakan perusahaan baru ini ingin membangun industri game yang berkelas dunia. Untuk memasyarakatkan pengembangan game, LMD menyasar lembaga-lembaga pendidikan.
"Untuk itu kami akan memasukkan pendidikan game dalam kurikulum sekolah," kata Arief pada penandatanganan pendirian LMD di Ayola Game Center, Mangga Dua Square, Jakarta, Sabtu (23/8) lalu. Proses pembuatan game juga diharapkan sudah diperkenalkan sejak tingkat sekolah menengah melalui kegiatan ektrakurikuler. Rencananya, perusahaan baru ini akan menggelar kerjasama dengan universitas-universitas maupun tempat-tempat kursus komputer untuk menyemai potensi para pengembang game di Indonesia.
Penandatanganan kerja sama pendirian LMD dihadiri Presiden Direktur PT Lintasarta Noor SDK Devi dan pemilik Medialand, Banu Setianto. Bersama dengan penandatanganan pendirian LMD juga dilakukan soft launching Jawari (Jaringan Warnet dan Game Center Indonesia).
Jawari akan difokuskan untuk membangun jaringan komunitas warnet dan game center di Indonesia. Warnet dan Game center yang bergabung akan diajar bersama-sama berkembang tidak hanya sekedar melayani layanan dasar namun akses internet, tetapi juga berkembang ke pelatihan, advertising, serta game development.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar