Sabtu, 19 Desember 2009

PEMBELIAN BARANG

PEMBELIAN BARANG

Dalam pembelian barang dapat dilihat dari siklus pembeliannya, yaitu dimulai pada saat diketahui adanya kebutuhan untuk suatu bahan baku atau komponen. Informasi mengenai adanya kebutuhan dapat diketahui dari kartu kendali persediaan, gudang, bagian teknik, dan bergantung dari jenis barang.
Sedangkan tanggung jawab utama petugas pembelian yaitu memilih barang yang tepat, pilihan terhadap suatu barang terbatas pada satu pembeli. Apabila barang yang akan dibeli sangat khusus maka pilihan akan terbatas. Pembelian dilakukan dari penawaran yang terendah yang memenuhi persyaratan kualitas dan ketentuan yang berlaku.
Kegiatan selanjutnya dalam siklus pembelian yaitu surat pesanan disampaikan pada penjual. Dan setelah penjual yang dipilih menerima pesanan, maka ia diharapkan akan memberikan suatu informasi bahwa barang tersebut telah diterima serta melampirkan konfirmasi mengenai harga dan waktu penyerahan. Riancian harga khusus dicocokkan lagi dengan penawaran semula, apabila terdapat perbedaan petugas pembelian segera bertindak.
Dalam pembelian barang dapat juga dikatakan sebagai suatu mini proyek, oleh karena itu pesan pembelian harus dilengkapi dengan spesifikasi. Di dalam spesifikasi ada 3 hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
1. Anggaran harga barang.
2. Tanggal penyerahan,
3. Uraian lengkap mengenai barang tersebut.
Jika orang pertama membuat permohonan pembelian tidak memberikan rincian spesifikasi mengenai barang, maka bagian pembelian tidak akan melayani permintaannya, sedangkan spesifikasi harga dan tanggal penyerahan tidak merupakan masalah. Seperti pembeli hanya mengacu pada anggaran proyek atau dengan mengetahui kedaan harga barang dipasaran.
Spesifikasi komponen dan barang biasanya dinyatakan dengan nomor katalog atau nomor komponen yang digunakan pebrik pembuatnya. Tapi perlu diingat bahwa pabrik pembuat secara tiba-tiba bisa melakukan perubahan desainnya tanpa pemberian terlebih dahulu. Perobahan tersebut bisa kecil, bisa juga besar yang menyebabkan barang tersebut tidak terpakai lagi di dalam proyek.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui spesifikasi barang sebelum dibeli dengan memperhatikan beberapa hal diantaranya :
1. Mengenali spesifikasi barang secara teliti dimana spesifikasi barang-barang secara tepat dapat dinyatakan dalam spesifikasi baku.
2. Melakukan pemesanan berencana, di mana pesanan barang tidak boleh dilakukan secara dini dalam program dan dalam mengambil suatu keputusan seperti keputusan untuk menunda penerbitan perintah pembelian harus dilakukan dengan hati-hati dan harus tersedia cukup banyak waktu untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menjamin barang yang diperlukan yaitu melakukan pemberitahuan pendahuluan kepada penjual mengenai pembelian. Pemesanan barang sedapatnya harus diusahakan atas dasar panggilan terencana. Apabila harga barang tersebut murah biasanya pembelian agak dilebihkan tetapi pembelian barang tersebut atas dasar terencana yang teliti. Pada umumnya pada saat prioyek selalu ada satu dua barang menonjol, baik karena besarnya atau karena mahalnya.

Macam-macam situasi pembelian
1. Perilaku responsi rutin
Jenis perilaku yang paling sederhana terdapat dalam suatu pembelian yang berharga murah dan sering dilakukan. Dalam hal ini pembeli sudah memahami merk beserta atributnya.. Mereka tidak selalu membeli merk yang sama karena dipengaruhi oelh kehabisan persediaan dan sebab lain. Tetapi pada umumnya pembelian dilakukan secara rutin tidak memerlukan banyak pikiran, tenaga, dan waktu.
Oleh karena itu perusahaan harus menyesuaikan kegiatan pemasarannya dengan keadaan tersebut untuk mempertahankan langganannya.


2. Penyelesaian masalah terbatas
Pembelian akan lebih kompleks jika pembeli tidak mengetahui sebuah merk dalam suatu jenis produk yang disukai sehingga membutuhkan informasi lebih banyak lagi sebelum memutuskan untuk membeli.
3. Penyelesaian masalah ekstensi
Suatu pembelian akan menjadi sangat kompleks jika pembeli menjumpai jenis produk yang kurang dipahami dan tidak mengetahui kriteria penggunanya.
Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui kegiatan pengumpulan informasi dan evaluasi dari pembeli dan menunjang proses belajar pembeli terhadap atribut kelompok produk tersebut.

Struktur keputusan membeli
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli merupakan kumpulan dari keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen diantaranya :
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah barang menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang lain yang berminat membeli baran.
2. Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli barang tertentu. Keputusan tersebut menyangkut ukuran, mutu barang, corak, dsb. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik merknya.
3. Keputusan tentang merk
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan di mana barang tersebut akan dibeli apakah di toko serba ada, atau toko khusus barang yanga kan dibeli dsb. Dalam hal ini produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
6. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasaran.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembeyaran produk yang dibeli apakah secara tunai atau cicilan. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembelian terhadap cara pembayarannya.
Dalam suatu pembelian barang keputusan yang harus diambil tidak selalu berurutan seperti di muka. Pada situasi pembelian seperti penyelesaian masalah ekstensif keputusan yang diambil dapat bermula dari keputusan tentang penjual karena penjual dapat membantu memuaskan perbedaan diantara bentuk dan merk produk.

Tahap-tahap dalam proses pembelian
Perilaku konsumen akan mentukan proses pengambilan keputusan dalam bembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas enam tahap yaitu :
1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan
Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi sering diketahui secara tiba-tiba pada saat konsumen sedang berjalan ke took, berbelanja, atau pada saat memperoleh informasi dari sebuah iklan, media lain, tetangga, ataupun kawan.

2. Menilai sumber-sumber
Tahap ke dua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli. Jika jumlah uang yang tersedia tiodak begitu banyak , sedangkan kebutuhan cukup besar maka konsumen akan lebih menyukai pembelian secara kredit . Jika produk yang dibeli memerlukan jumlah uang yang cukup besar biasanya diperlukan waktu yang agak lama di dalam mempertimbangkan pembeliannya.
3. Menetapkan tujuan pembelian
Tujuan pembelian bagi konsumen tidak selalu sama tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. Ada konsumen yang mempunyai tujuan pembelian untuk meningkatkan prestise. Ada yang hanya sekedar ingin memenuhi kebutuhan jangka pendek, dan ada juga yang ingin meningkatkan pengetahuan.
4. Mengidentifikasi alternative pembelian
Setelah tujuan pembelian ditetapkan konsumen perlu mengidentifikasikan alternative pembeliannya. Pengidentifikasian alternative pembelian tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber yang dimilki maupun resiko keliru dalam pemilihan.
5. Keputusan membeli
Setelah tahap di muka dilakukan sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika dianggap keputusan diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembeyarannya.
6. Perilaku sesudah pembelian
Semua tahap yang ada di dalam proses pembelian sampai dengan tahap ke lima adalah bersifat operatif.Bagi perusahaan perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidak sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal atau mungkin tidak sesuai keinginan atau gambaran sebelumnya. Untuk mengurangi ketidak sesuaian perusahaan dapat bertindak dengan menekankan segi-segi tertentu dari produknya.
Hubungan antara faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli dapat ditinjau dalam sebuah model Howard Seth. Model ini dapat diapakai untuk membantu dalam menerangkan dan memahami perilaku meskipun tidak dapat meramalkan perilaku pembeli secara tepat. Model Howard Seth tentang perilaku pembeli berisi empat elemen pokok yaitu :
1. Bahan/input
Sebagai bahan untuk model ini adalah berupa dorongan dari sumber pemasaran dan lingkungan sosial. Banyak sekali informasi dari berbagai macam merk yang berkaitan dengan harga, kualitas, ketersediaan, pelayanan.
2. Proses/intern
Proses intern dari pembeli digolongkan dalam dua bagian yiatu pengamatan dan belajar. Kedua variabel tersebut mempunyai susunan yang berurutan. Seorang dapat belajar dari suatu pengamatan lebih dahulu.
3. Hasil/output
Sebagai hasil dari model ini adalah keputusan untuk membeli. Bagi menejer yang penting adalah memperkirakan keputusan membeli dari konsumen tidak hanya saat itu saja, tetapi juga untuk waktu mendatang.
4. Pengaruh eksogen
Dalam model ini variabel eksogen yang ikut mempengaruhi perilaku pembeli meskipun pengaruhnya tidak begitu besar. Variabel eksogen tersebut adalah :
1. Pentingnya pembelian
2. Status keuangan
3. Sifat kepribadian
4. Batasan waktu
5. Klas sosial
6. Kebudayaan
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa model Howard Seth menitik beratkan pada pembelian ulang dan menggambarkan dinamika perilaku pembelian selama satu periode. Model tersebut memperlihatkan bahwa seseorang mempunyai motif, pandangan, dan dapat mengambil keputusan melalui proses belajar. Dengan dilakukannya pembelian ulang, maka proses keputusannya menjadi lebih sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar