Sabtu, 19 Desember 2009

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MURID-MURID YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK : PERENCANAAN DAN PENILAIAN

Artikel ini menguji belajar jurnal sebagai sebuah pendekatan mengembangkan kesadarannya sendiri dalam sebuah konteks pendidikan bisnis, menyelidiki “bagaimana dapat merencanakan dan menilai yang efektif berhubungan dengan jurnal yang membantu perkembangan ilmu pengetahuan murid sendiri ?” pengarang menggambarkan tiga perbedaan pendekatan mempelajari jurnal dengan setiap studi kasus melukiskan dalam garis besar tujuan mata pelajaran dan mempelajari jurnal dalamnya, perencanaan dan penilaian jurnal dan sebuah evaluasi pengalaman ini. Tujuan pengarang adalah untuk mengilustrasikan bagaimana jurnal dapat diimplementasikan di dalam manajemen pendidikan. Walaupun juga timbul mendasari kenapa mempelajari pendekatan ini penting . Menerima bahwa belajar adalah dengan hubungan timbal balik membangun di dalam sebuah daerah yang kreatif yang lebih baik dari sesuatu.” Yang dilakukan murid” dan lebih sebuah hubungan dengan kesadaran sendiri yang mengikat perasaan dari maksud dari personal. Ini berarti hasil mengilustrasikan kesuksesan pendekatan belajar.
Kata kunci : penilaian, rancangan, mempelajari jurnal manajemen, hubungan.
Pendidikan sedang merindukan hubungan yang lebih dalam, lebih inklusif, dan cara sadar untuk mengetahui yang lebih. Sebuah hubungan hati dan tangan dan kepala dan tidak membelah ilmu pengetahuan ke dalam rangkap dua yakni pikiran dan makhluk, akal dan tubuh, emosi dan intelektual, tapi dengan keseluruhan dan penuh mengikat setiap bagian dari sebuah mahluk.
Sesuai dengan perjanjian, mengajar telah focus kepada apa Palmer (1998) menggambarkan sebagai pertanyaan dari “apa” (alami dan tapal batas masalah), “bagaimana” (pendekatan dan teknik untuk menemukan solusi) dan terkadang “kenapa” (menggaris bawah maksud investigasi topic alami). Jarang apakah ada sebuah perkataan dengan “siapa” dengan sadar sendiri kepemilikin kita dan hubungan kita dengan yang lain. Pertanyaan menganai pengalaman yang kita punya, bagaimana kita menggambarkan mereka dan mengubah kita melaksanakan kehidupan kita dapat menawarkan sebuah kunci perasaan yang lebih dalam dari belajar dan pengalaman. Di dalam menguji “siapa” focus giliran sebuah praktek gambaran batin pada tindakan individual kita membuat sadar dan belajar dari mereka.
Cunliffe (2004) percaya bahwa memperaktekkan dari gambaran pemikiran terutama penting dalam manajemen pendidikan karena melewati tantangan pemilikan dugaan kita, “kita dapat mengembangkan kolaborasi yang lebih tanggungjawab dengan cara yang pantas dari mengatur organisasi. Jadi, dia menyambung dengan kecaman sikap” tidak memikirkan tentang berfikir, tapi berfikir tentang sendiri dari sebuah proses subjektif. Perubahan ini tekanan dari suara netral yang pasif yang begitu jelas di dalam referensi teks yang tebal dari akademi menulis sebuah dialog batin yang lebih intuitif. Schon (1983) menggambarkan sebagai refleksi di dalam tindakan jadi “siapa” kita merubah tentang apa yang kita tulis dan bagaimana kita menulis dan peranan kita sebagai pendidik untuk membantu murid-murid mengikat di dalam pemahaman dan persepsi bahwa mengambil mereka untuk sebuah level baru dari kesadaran sendiri dan penghargaan. Pengikatan jurnal adalah sebuah pendekatan menyarankan murid mengeksplor pribadi mereka dengan kandungan subyek akademi dan proses mempelajari pribadi mereka. Pemikiran menulis berakhir lamanya subah mata pelajaran akdemik menjadi sebuah perjalanan mengeksplor. Kita setuju dengan Hall Ramsay dan Reven (2004) bahwa sebuah proses perencanaan pendidikan yang baik dapat membantu murid mengikat pada level kesadaran yang lebih mendalam dari pendekatan kebiasaan mempelajari jurnal kemudian adalah sebuah cara mengorganisasikan murid menjadi hubungan yang lebih baik dengan mata pelajaran akademik mereka dan yang lebih penting dengan kesadaran sendiri yang mereka miliki. Di dalam artikel ini kita menguji “bagaimana dapat merencanakan dan menilai efektif yang berhubungan dengan jurnal membantu perkembangan ilmu pengetahuan murid sendiri ? posisi ini membawa “siapa” yang kembali ke dalam proses pendidikan untuk perkembangan dan pendalaman yang berhubungan dengan kemampuan berfikir murid. Kasus ke 2 adalah sebuah mata pelajaran mahasiswa menggunakan jurnal elektronik dan jadi, menyediakan sebuah media modern pendekatan jurnal zaman sekarang dan kasus ke 3 adalah sebuah kelulusan mata pelajaran menggunakan jurnal untuk mengeksplor pengalaman belajar murid.
Di dalam bagian berikutnya kita mereview bacaan pada halaman yang berhubungan kepada perencanaan dan penilaian mempelajari jurnal diikuti oleh sebuah gambaran penyelidikan pendekatan dan konteks ruang kelas kita. Studi kasus akan kemudian melaksanakan perencanaan, penilaian, dan evaluasi perseorangan mempelajari pendekatan jurnal. Akhirnya kita mengusulkan untuk penggunaan yang lebih luas.
Pertimbangan dan pembelajaran di dalam manajemen pendidikan
Perencanaan
Sebuah pusat kekuatan belajar jurnal adalah mereka mengizinkan murid untuk membuka ke dalam kecerdasan yang lain dari sekedar kogntif (Gardner 1999). Di dalam mencari untuk membawa kesadaran sendiri ke dalam sistem pendidikan kita jurnal ini mendukung murid menyatakan pikiran, perasaan, dan pengalaman mereka ke arah muatan dan proses ruang kelas. Karena kutipan memulai tuntutan artikel ini membawa untuk merasakan ke dalam proses pendidikan mengizinkan kepala dan hati dihubungkan dan jadi mengurangi sebagaian sekarang ini terjadi melalui eksternalisasi ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang terjadi di luar diri sendiri. Di dalam membawa pengalaman emosi ke dalam proses jurnal murid mampu menguji tidak hanya bagaimana mereka berfikir tapi juga bagaimana mereka merasakan (Brearley 2002) Brearley menyambungkan bahwa hubungan emosi ini memungkinkan kita mengeksplor ”bayangan-bayangan pengalaman kita ” karena kita membuat perasaan yang lalu lebih mendalam. Pendalaman, tindakan menulis seperti sesuatu yang turun menghendaki sebuah hubungan melalui perasaan menghendaki kejujuran tentang bagaimana merasakan melalui keaslian (mahluk yang benar untuk diri sendiri) dan spontan (karena merasakan kejadian itu). Jadi, penggunaan suara pribadi menghendaki mengajar terpusat kepada murid pada ”siapa”.
Jurnal menghendaki sebuah bentuk perbedaan pernyataan dari kebiasaan yang ditemukan di dalam teks akademik yang tebal berdasarkan kepada analisa kandungan. Ini adalah sebuah proses rahasia. Ini adalah tentang ”aku” ( Locke dan Brazelton 1997). Walaupun diskusi mempelejari jurnal biasa di dalam kesusteraan (Con;iffe, 2004 : English, Luckett dan Mladenovic, 2004 : High, 2001) mempelajari pelajaran yang mampu merencanakan proses desain seperti itu langka. Melakukan catatan dua keistemewaan seperti : struktur yang jelas, dan pedoman, dan sebuah pendekatan yang terpusat pada murid. Untuk hal contoh, catatan Varner dan Peck (2003) bahwa mempelajari jurnal untuk fokus mendukung murid untuk menjadi diri sendiri secara langsung dan memutuskan kepunyaan mereka sendri di dalam penugasan. Penugasan kemudian memfokuskan pada kesadaran murid bagaimana mereka bergaul dengan kandungan lebih dari semata-mata pada kandungan tersebut. Mereka juga menempatkan proses jurnal berikut murid-murid lebih mampu menjangkar pelajaran baru mereka di dalam pengalaman dan mempunyai kesempatan menyelesaikan masalah-masalah sebenarnya.
Catatan Palmer (1998) bahwa rungan diciptakan memainkan sebuah peranan genting di dalam merancang proses agar murid mampu kerja perorangan. Dia memperdebatkan bahwa keterbukaan harus dikembangkan diantara guru dan murid. Fakta-fakta menantang menghadapi guru menggunakan metode ini supaya murid lebih akrab dengan menulis apa yang mereka fikir guru inginkannya. Berpindah dialog murid meminta sebuah tempat tanpa pertimbangan atau prasangka. Salah asatu dari rasa iba dan empati untuk pengalaman yang lain telah mengikat di dalamnya. Hooks (1994) menuntut permintaan ini sebuah ”pengikatan pedagogy” meliputi sebuah penukaran timbal balik diantara guru dan murid memulai lebih lanjut dari hanya menguasakan murid. Lebih mencari untuk menggunakan sebuah model holistik dari belajar dimana guru dan murid tumbuh dan dikuasai oleh proses.
Tantangan kemudian mengembangkan sebuah format menciptakan pedoman jelas untuk murid sehubungan apa yang diharapkan dengan bentuk penulisan ini, sementara masih menempatkan kesadaran murid pada pusat proses.
Penilain
Hal yang dihadapi paling besar dengan yang berbungan dengan jurnal adalah penilaian mereka. Catatan Varner dan Peck (2003) bahwa murid menanam banyak kepribadian dan gambaran diri mereka sendiri ke dalam jurnal dan ini membuat mereka sensitif bagi penilaian. Creme (2005) juga menuntut bahwa di dalam menuliskan jurnal ini kita meminta murid-murid kita membuka diri mereka sendiri hingga kita dengan menggunakan suara kepribadian mereka, pernyataan sebuah kejujuran dan mengambil resiko di dalam kandungan yang mereka tulis. Ini membuat kesulitan pada lulusan dan evaluasi karena subyektif mereka yang alami menantang kriteria standarisasi bentuk penilaian yang lebih obyektif. Selanjutnya ketika jurnal-jurnal ditingkatkan peningkatan menjadi tekanan mendesak percakapan dan kreativitas yang bebas.
Pada penyampaian lain tingkatan mendukung persiapan dan partisipasi ruang kelas dengan murid yang lain memutuskan bahwa ketika jurnal tidak dihitung terhadap sebuah tingkatan, murid-murid tidak melakukan peletakan di dalam bekerja (Kennisan dan Misselwitz, 2002). Karena Creme (2005) mencatat apa yang kita bebani dengan pedagogik sebab dengan kekuatan yang mempengaruhi murid-murid belajar dengan jalan mengirim sinyal karena apa, kita sebagai guru percaya itu penting.
Moon (1999) menyimpulkan bahwa kriteria penilaian yang detil dapat memainkan sebuah bagian pusat di dalam kesuksesan menulis jurnal karena mereka menyediakan struktur dan fondasi untuk apa diharapkan. Kejelasan objektif membantu murid-murid pindah melebihi laporan deskriptif dari pengalaman mereka. Di dalam sebuah pelajaran membebani jurnal-jurnal. Dia menuntut sebuah catatan belajar yang bagus.
Penulis sebagai pembelajar diantara dua di dalam hubungan ide-ide pada rangkaian pelajaran dan aktivitas, proses, dan rekan rangkaian pelajaran dan d) mendemonstrasikan bahwa penulis dipersiapkan mengambil resiko dengan material di dalam hubungan kebijaksanaan kepunyaan mereka sendiri dan posisi intelektual.
Terpancang di dalam pedoman ini adalah sebuah campuran keterampilan kognitif di dalam mengetahui apa kandugan seharusnya dipilih karena penting, sementara menulis juga di dalam sebuah cara emosional dan holistik menyambungkan murid dengan konteks dilema sehubungan hal-hal mengelilingi kesubjektivitasan proses penilaian yang tidak menahan, kita mengggunakan pandangan Dewey bahwa berhubungan dengan kebiasaan harus dipikirkan jika kita berharap membantu perkembangan berfikir kritis. Kita percaya bahwa belajar jurnal-jurnal menajamkan kemampuan kita untuk membayangkan. Paling penting kita setuju bahwa pembayangan sebagai sebuah keterampilan dapat dikembangkan dan mengikuti tradisi Harbmas di dalam melihat karena sebuah peralatan untuk kepribadian orang yang mengkuasakan dan emansipasi (Moon, 1999). Tujuan kita di dalam artikel ini untuk menguji bagaimana merancang dan menilai belajar jurnal mungkin lebih baik menggunakan dukungan kesadaran murid sendiri.
Metode
Kita sudah memilih sebuah motode studi kasus untuk penelitian ini karena studi kasus mengizinkan untuk memperkaya deskripsi proses penilain jurnal bahwa kita punya setiap perkembangan (Yin, 2003). Pendekatan deskriptif ini adalah signifikan di dalam salah satu tujuan utama kita adalah menjelaskan, menggambarkan, dan mengilustrasikan format yang berbeda yang telah kita kembangkan. Karena dicatatan lebih awal salah satu dari kelemahan di dalam literatur adalah sebuah ketidakhadiran bagaimana menjurnal penilaian yang telah dikembangkan agar supaya lebih luas meningkat pendekatan yang berbeda dapat digunakan dan ditingkatkan. Selanjutnya kita memilih apa Stake (1995) memposisikan karena mengumpulkan hal pendekatan untuk jumlah hal-hal yang diujikan untuk mengilustrasikan prediksi berbeda mungkin didesain kembali untuk konteks tertentu.
Pertanyaan penelitian kita dari menggunakan jurnal untuk mengembangkan pengetahuan sendiri di dalam menempatkan murid kita ”siapa” pada pusat pemeriksaan kita. Namun untuk mencapai ini kita membutuhkan untuk mengembangkan sekitar struktur ”apa” dan bagaimana mengikat murid-murid kita di dalam kandungan akademik mereka (Palmer 1998). Deskripsi perbedaan penilaian kita secara garis besar tiap studi kasus di dalam cara berikut (a) proses evaluasi. Jadi, ”apa” dan ”bagaimana” pertanyaan-pertanyaan dicatat oleh Palmer (1998) struktur sebuah bingkai pekerjaan mengitari murid-murid dapat lebih mendalam menguji kesadaran diri mereka sendiri dan lebih dalam proses belajar.
Tujuan ke dua penelitian sekarang adalah mengedentifikasi tema yang muncul dari studi kasus dan dengan aktif digunakan untuk membantu belajar. Membangkitkan tema konseptual sesuai dengan metode analisis tekstual Mile dan Hubermen untuk penting muncul dengan induktif dari data penting untuk catatan bahwa kita juga mengikuti bentuk ”penculikan” Weick (2006) untuk pertama memulai dengan pecahan-pecahan pengertian dan kemudian membangun gambar-gambar yang lebih holistik dari sebuah kemampuan observasi yang nyata. Bentuk ”penemuan” ini mengandung sebuah tindakan ”kepercayaan” karena bentuk penculikan ”peraturan itu adalah dalil untuk menjelaskan fakta-fakta pengamatan mereka adalah dasar sebelum mengkodekan itu dapat dimulai. Mendasari metode penelitian kita adalah apa, bagaimana, kenapa, dan siapa pendekatan Palme. ”Apa” pertanyaan dialamatkan melalui area subyek akademik. Ini adalah kerangka di dalam belajar mengambil tempat. ”Bagaimana” pertanyaan menunjukkan sekitar proses yang pembelajaran terjadi di dalam proses menjurnal. ”Kenapa” timbul melalui tema dari hal analisis belajar. Akhirnya melalui sintesis pendekatan di atas melalui penculikan lebih mendalam yang berhubungan dengan proses. Selanjutnya menceritakan pernyataan yang keempat dari studi kasus Yin (2003) di dalam tujuan mereka itu adalah mengeksplor hubungan dekat yang sedang dievaluasikan. Analisis tematik ini mengidentifikasikan proses yang sedang digunakan untuk mencapai intervensi dalam belajar. (kesadaran diri sendiri).
Stusi kasus mempelajari jurnal
Kasus 1 : mengatur dengan semangat
Rangkaian pelajaran ini ditawarkan di dalam keempat dan akhir tahun dari mahasiswa yang belum memperoleh gelar manajemen dan tujuan pusat adalah untuk mengeksplor kunci pertanyaan siapa aku? Kenapa aku disini? Apa tujuanku? Di dalam mengembangkan kesadaran murid, kandunga hal-hal diujikan seperti interkoneksi dari seluruh bentuk kehidupan, menambahkan personal dan mengorganisasikan kebaikan spiritual dan mengerti bagaimana mengkreasikan sebuah paradigma membangun untuk mengembangkan manusia melalui pemahaman bekerja lebih dari sebuah konsumsi dan eksploitasi paradigma berikut.
Tujuan jurnal yang berhubungan dengan jurnal di dalam rangkaian pelajaran ini dirancang mengembangkan murid yang berhubungan dengan kemampuan dan memindahkan keputusan mereka dalam membuat proses dalam semata-mata merespon intelektual dan emosional untuk lebih spirit dan tindakan-tindakan sadar dengan berhati-hati. Jadi jurnal dikembangkan dengan spesifik membantu murid-murid menganalisis respon situasi mereka dan kemudian tak mengurutkan bagaimana dan kenapa mereka membuat itu. Maksud pendekatan adalah murid-murid menjadi dengan sadar kesadaran tindakan mereka di dalam setiap peristiwa.
Sebuah modifikasi bingkai kerja dari Williams dan Wessel digunakan sebagai sebuah struktur untuk memasuki jurnal. Melalui ulangan rangkaian pelajaran menumbuhkan sangat spesifik pada pernyataan-pernyataan apa untuk penugasan ini yang ditimbulkan, mengkonfirmasikan belajar mengidentifikasi di dalam literatur. Berikut perkembangan format melalui penetapan-penetapan tahun dengan jelas pengharapan apa yang diperlukan : -menggambarkan peristiwa belajar, hal atau situasi apa yang terjadi?
- bagaimana kamu merasakan?
- Apa reaksimu dan kenapa in terjadi ? (kognitif dan emosional)
- Mengidentifikasi emosi secara spesifik : ini sangat penting untuk dapat memahami kenyataan untuk berubah.
- Menganalisis kejadian belajar, hal, atau situasi di dalam hubungan untuk pengetahuan yang lebih penting perasaan atau tingkah laku. Apa konsekuensi perasaan itu?
- Mendiskusikan 3-4 poin dari literatur membantu kamu memahami apa yang terjadi.
- Seksi ini meyakinkan murid menutup bahan belajar dan memainkan sebuah peranan penting di dalam penilaian.
- Apa yang telah kamu pelajari?
- Sudahkah kamu mencapai sebuah pemahaman baru dari peristiwa belajar hal atau situasi?
- A pa nilai tambah dari peristiwa belajar hal atau situasi yang telah terjadi?
- Apa pemahaman kamu yang baru dari peristiwa belajar hal atau efek tingkah laku situasi yang akan datang. Ini mengandung klarifikasi dari sebuah hal perkembangan sebuah keterampilan atau resolusi dari sebuah masalah.
- Bagaimana akan pendekatan kamu yang sama atau peristiwa yang mirip hal atau situasi yang akan datang?
- Apa yang telah kamu pelajari tentang dirimu sendiri melalui proses ini ?
Membebani jurnal karena catatan di atas sebuah struktur yang sangat spesifik yang telah dikembangkan untuk memandu dan membebani murid di dalam kematangan mereka dari praktek. Menandai kriteria dengan menutup diikuti struktur jurnal dan ditempatkan di dalam garis besar rangkaian pembelajaran pada memulai rangkaian pembelajaran. Menggambarkan peristiwa yang memberi murid sebuah tingkatan C. Memasukkan sebuah analisis yang bagus dalam mempelajari rangkaian pelajaran. Mendemonstrasikan bagaimana pemahaman ini akan menciptakan tingkatan A. Mampu mendemonstrasikan bahwa belajar dan tindakan baru mengambil tempat diintisarikan dari penilaian ini.
Namun belajar dan tindakan yang baru juga timbul untuk kita sebagai guru sesuai dengan apa yang Ramsey dan Williams dan Wissel dinamakan sebagai keuntungan untuk guru. Melalui perkembangan artikel ini kita mengembangkan sebuah pengikatan pedagogy mempertinggi dan memperhalus menandakan kriteria ini. Berikut ini bingkai kerja sekarang sedang dimanfaatkan oleh tiap tiga studi kasus pengarang-pengarang dan membuktikan dapat dipakai di dalam konteks yang lain.
Table 1
Membuat kriteria untuk mempelajari jurnal : tiga kasus

Tingkatan Ganbaran Analisis Pengertian Tindakan Komentar
C *
C+/B * *
B+/A- * * *
A/A+ * * * *
Evaluasi jurnal di dalam tehun pertama (2004) ada 12 murid diperankan tumbuh sampai 46 di dalam tahun ke dua 28 tahun 2006 dan 30 tahun 2007. Jurnal-jurnal ini memainkan sebuah peranan yang signifikan di dalam membantu murid mengembangkan belajar. Berikut narasi jurnal dari seorang murid Cina mengilustrasikan perjuangan yang signifikan dia pergi melalui proses pemahaman dan menitikberatkan banyak hal bahwa kita sebagai pertemuan guru di dalam memegang erat dengan pedagogi mengajar milik kita sendiri.
Jurnal-jurnal yang asing untukku dan tak seorangpun dari tiga jurnalku mempunyai tanda yang bagus. Ketika saya pertama melakukan jurnal, saya hanya memikirkan ini adalah sebuah penilaian untuk meyakinkan murid yang akan melakukan membaca dan kemudian menulis sebuah ringkasan tentang. Jadi, saya melakukan jurnal-jurnal di dalam cara milikku sendiri.
Namun, suatu hari saya nyatanya dikejutkan oleh jurnal teman sekelasku. Meminta perizinan perempuan, guru membaca jurnal dia ke kelas. Aku tiba-tiba diberitahukan perbedaan diantara dia dan aku.Dia melakukan jurnal oleh hatinya dia tidak melihat jurnal sebagai sebuah penilaian dan jurnal dari suara dalamnya. Dia meceritakan jurnal bersama-sama dengan perasaannya, pengalaman hidupnya dan bersama-sama spiritnya.
Aku tiba-tiba diberitahukan aku juga sedikit dan kecil. Aku mengerti bahwa belajar adalah mempelajari dari sebuah hatinya sendiri dan merubah diriku sendiri, merubah tingkah lakuku untuk belajar. Aku memutuskan mencoba kebaikanku belajar bagaimana menggunakan spirit untuk merubah kehidupanku. Sekarang aku mengetahui jurnal adalah sebuah keguanaan peralatan yang membantu orang kembali ke hati mereka sendiri dan melihat apa suara dan perasaan dalam mereka.
Aku mencoba menghungkan belajar dengan kehidupan keseharianku. Aku mengamati dan merasakan segala sesuatu yang terjadi kepadaku dan orang disekitar. Setiap malam ketika aku berbaring di atas tempat tidur aku dapat mendengar suara bagian dalamku dan dapat menyimpulkan hal-hal penting ke otakku. Selama aku belajar rangkaian pelajaran ini aku dapat merasakan hatiku dan spiritku terang.
Kuota ini menunjukkan perjuangan murid yang punya dalam menulis tentang apa yang mereka benar rasakan lebih dari suara pasif netral jadi umum di dalam menulis akademik. Murid ini memerlukan hubungan dengan hati pertama mereka (perasaan) dan kedua kepala (berfikir). Itu yang menyambungkan untuk menulis deskriptif pada topik kelas yang tidak menghubungkan pada level yang lebih dalam. Tantangan yang ke dua adalah memperoleh murid untuk fokus pada sebuah menganalisis situasi dengan sebuah batas halaman, fokus itu penting dan hanya sebuah pengalaman mungkin untuk perkembangan yang mendalam. Bagaimanapun juga melalui tiga ulangan rangkaian pelajaran jurnal-jurnal ini telah diperbaiki dengan dramatis dan kebanyakan murid dengan masuk akal mahir kepada proses refleksi oleh berakhirnya pelajaran. Murid menegaskan aktivitas evaluasi jurnal ini sebagai kepentingan di dalam kehati-hatian perkembangan mereka.
Kasus 2 : TEORI DAN PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Studi kasus ke dua adalah rangkaian pelajaran manajemen sumber daya manusia di dalam tahun keempat dan tahun terakhir dari gelar manajemen. Tujuan rangkaian pelajaran adalah memberikan murid dengan kesempatan untuk mempergunakan ilmu pengetahuan teoritis yang diperoleh selama belajar untuk mensetting dalam mengorganisasikan kehidupan nyata mereka. Rangkaian pelajaran didasarkan sekitar CBP dan mengambil sebuah campuran pendekatan belajar mengandalkan pada penggunaan komunikasi untuk interaksi kejauhan, interaksi dibatasi muka ke muka, kelas dasar dan perkembangan mengatur keterampilan di dalam industri teknik mesin dan murid diinterview menejer di dalam perusahaan teknik mesin. Kemampuan mengirimkan kepada pengurus klien. Pusat mempelajari rangkaian pelajaran secara obyektif adalah syarat untuk tiap murid untuk memelihara sebuah jurnal pribadi dia, baik itu laki atau perempuan diminta membayangkan kepada proses yang mereka liputi di dalamnya dan berfikir tentang mempelajari pribadi yang mereka miliki sendiri.
Tujuan jurnal. Tujuan mengembangkan jurnal adalah
 Menguasai kejadian kritis dan pengalaman diantara bagian dalam dan luar ruang kelas.
 Membayangkan pada proses belajar pada level pribadi.
 Tindakan sebagai sebuah saluran untuk mengeksplor diantara murid dan fasilitator kelas.
Merancang jurnal murid disyaratkan menulis sebuah paper sebagai bagian penilaian rangkaian pelajaran, dengan hanya 20 % tingkat akhir dan hak mereka pada akhir rangkaian pelajaran. Pertama mereka butuh menjadi akrab dengan proses belajar menjaga dan mengembangkan jurnal melalui membaca artikel yang spesifik : Daudelin (1996) Hays (2004) dan Loo dan thorpe (2002). Paper didasarkan pada akumulasi mingguan jurnal elektronik yang masuk tiap minggu. Elektronik jurnal dapat hanya diakses oleh murid secara individu sebelum data sekarang dapat diedit atau dipindah. Fasilitator kelas telah mengakses elektronik tiap jurnal murid menyediakan kesempatan mereview dan mengkomentari. Syarat ini bahwa fasilitator kelas menyediakan timbal balik dan dorongan tepat pada waktunya. Kira-kira 80 % komunikasi diantara fasilitator dan murid-murid melalui saluran komunikasi elektronik.
Keutamaan murid-murid memiliki sedikit pengalaman di dalam menjaga jurnal dan tak seorangpun yang telah menulis sebuah paper. Pada mulainya rangkaian pelajaran, tujuan masuknya dan paper jurnal didiskusikan dan murid-murid didukung mengembangkan pada :
Yang penting pengalaman menceritakan proyek yang telah mengambil tempat di dalam atau di luar ruang kelas minggu itu.
Pengaruh yang mereka miliki sendiri pada mengatur grup proyek.
Persepsi keefektifan mereka dari grup mereka dan grup yang lain.
Perasaan mereka tentang bagaimana grup melakukan perjanjian dengan hal-hal proses seperti konflik interpersonal.
Bagaimana mereka mungkin telah mengkatrol hal-hal proses yang berbeda.
Pembelajaran jurnal. Tiap murid menerima umpan balik dan komentar melalui hubungan elektronik fasilitator dengan penulis jurnal. Dengan ciri ini akan mengandung sebuah pertanyaan, komentar, dan mendukung usaha murid dari penggunaan elektronik. Syarat dan komentar fasilitator akan diterima dan didiskusikan dalam jurnal masuk berikut. Di dalam beberapa kasus fasilitator akan stres menjaga yang penting jurnal yang masuk secara teratur sebagai paper dasar. Untuk memberikan murid sebuah indikasi jurnalnya yang masuk dengan tingkatan (A-D) akan menemani jawaban kualitatif.
Tabel 1 mengilustrasikan membuat jadwal yang digunakan sekarang
Evaluasi jurnal.Elektronik jurnal memeiliki beberapa keuntungan melalui jurnal-jurnal hard-copy tradisional : kenikmatan, kesenangan dalam menggunakan, kesiapan, dan pengaruh visual. Elektronik jurnal menjadi sebuah essay dan penerimaan maksud dari ”menguasai” pengalaman dan mengembangkan mereka. Kebanyakan murid segera menjadi nyaman berkomunikasi sehari-hari dengan tiap yang lain dan fasilitator pada hal-hal melalui saluran elektronik.
Jurnal dari saluran yang sama dengan mudah diakses dari rumah atau kampus. Keuntungan yang ke dua : kesiapan dan pengaruh visual, membolehkan fasilitator melihat kemajuan melalui tiap jurnal murid ”karena apa yang terjadi”. Tiap pengalaman murid dikirim melalui jurnal secara harfiah dapat di ”lihat” pada layar yang simpel dengan skrol melalui jurnal yang masuk. Sebuah contoh yang menarik adalah kasus Polly (bukan nama aslinya) seorang murid internasional. Pada waktu mulai pelajaran Polly berjuang dengan mengembangkan konsep melalui jurnal dengan pemasukannya yang sederhana digambarkan kandungan hal-hal. Contoh ini menggambarkan alat perencanaan yang kreatif, pikiran manajer, yang didemonstrasikan di dalam kelas :
Kamis, tanggal 2 Maret :
Pikiran manajer-sebuah alat untuk pengilhaman dan perencanaan. Keuntungan menggunakan pikiran penglihatan manajer (daftar perbandingan) berguna mengorganisasikan sebuah keinginan untuk mudah yang lain melihat”timbal balik dari fasilitator melihat murid mulai memperluas ide-idenya, sebuah kebebasan berikut yang lebih kreatif, pengembangan pikiran, pengalaman, dan prosesnya.
Kamis 9 Maret 2009
Hingga hari ini saya mengetahui sedikit tentang apa yang diharapakan menulis untuk mempelajari jurnal. Sebuah alasan malam lalu, saya berjanji pada diri sendiri untuk membaca tiga artikel pada paper. Mungkin saya sudah tidak menangkap keseluruhan ide-ide, tapi saya sadar bahwa jurnal-jurnal saya minggu lalu pada cara yang salah. Apa yang saya tulis minggu lalu hanya ringkasan dari apa yang dibaca, penceritaan, bukan pendapat, perasaan, dan fikiran. Meskipun begitu lebih baik belakangan daripada tidak pernah.
Tulisan melalui elektronik jurnal Polly menunjukkan masukannya menjadi lebih lama, lebih kratif, dan lebih pemikiran. Meningkatkan tulisan bahasa Inggris di dalam sebuah cara bahwa dia tidak mulai rangkaian pelajaran :
Rabu 15 Maret 2006
Pertemuan hari ini kita membagi kita ke dalam dua grup dan satu grup sedang mengerjakan proposal dan grup lain sedang bekerja pada daftar pertanyaan. Kita menemukan banyak diefisienkan dari kita untuk melakukan seluruh pekerjaan sebagai sebuah grup. Waktu lalu saya mengerjakan proposal waktu ini aku berada di dalam grup yang bekerja pada daftar pertanyaan. Seperti, aku mengetahui tiap bagian keseluruhan proyek. Aku menyiapkan daftar pertanyaan malam lalu, jadi, saya memiliki daftar pertanyaan tambahan yang sudah di dalam pikiran. Selama pertemuan, saya membawa ajuan pertanyaanku.. Jadi, kita dapat mendiskusikan apakah pertanyaan mereka bagus-bagus yang dapat digunakan untuk penyelidikan mendalam.Saya bahagia banyak pertanyaan saya yang saya berikan diterima oleh anggota grup dan kita setuju bahwa saya meletakkan pertanyaan tambahan itu denga tiap yang lain sangat bagus. Saya mengetahui apa yang saya lakukan bagus dan bagian yang mana yang tidak bagus. Agar asaya dapat membuat perbaikannya.
Senin 26 Maret 2006
Waktu intrview sedang tutup dan saya merasakan sedikit kegelisahan dan sedikit membangkitkan gairah. Jujur, saya tidak menyukai interview saya tidak yakin apakah karena saya buruk pada interview atau hanya saya tidak suka. Setelah berfikir sementara tentang masalah ini saya masih tidak mempunyai jawaban. Jika karena saya buruk pada interview dapat saya perbaiki? Apakah sebuah keterampilan dapat dipelajari ketika seseorang mempraktikkan lagi dan lagi? Atau sedikit menyukai sebuah bakat tidak masalah bagaimana banyak waktu untuk sebuh praktek, hanya satu yang tidak dapat memperoleh keterampilan. Saya percaya diantara keduanya dapat terjadi. Tapi, apa yang saya dapat lakukan yang sedang dipraktekkan untuk memperbaikinya, bahkan jika saya mengetahui bahwa saya tidak mampu melakukan yang terbaik, saya dapat melakukan terbaikku, bagus mempunyai perbaikan lebih dari untuk menjadi permulan, bahkan jika permulaan benar-benar unggul bukan. Saya berfikir kehilangan kadang-kadang bagus karena saya dapat mengetahui dimana saya dapat memperbaiki diriku sendiri.
Juga tentang kontribusi pekerjaan, diskusi, saya mempunyai pendapat-pendapat yang berbeda. Agenda pertemuan disetting oleh kita bertiga. Jadi, kita dapat membawa ke diskusi kelas. Kadang-kadang banyak orang berkata pada waktu yang sama sulit untuk komunikasi. Saya tidak dapat berfikir bahwa kontribusi diskusi sama dengan mempunyai sebuah banyak perkataan. Untuk saya kadang-kadang , saya menyukai mendengarkan pendapat lain yang berbeda. Saya mengetahui bahwa kamu mungkin mengatakan bahwa bukan sebuah alasan jalan ke luar dari partisipasi. Saya menyukai diskusi tapi kita sudah mempunyai diskusi kecil sebelum pertemuan
kelas dan ide saya sudah dibicarakan oleh seorang pembicara. Saya bingung jika tidak mendatangkan ide baru, saya telah tidak berkata. Akankah yang lain berkata kepada saya tidak mempunyai kontribusi? Bagaimanapun juga saya pikir sebuah kebiasaan saya telah merubahnya bahwa saya berkata di dalam grup kecil, saya dapat juga mendiskusikan di dalam pertemuan kelas. Sebelum, saya tidak melakukan ini karena saya berfikir mungkin mengulang.
Perbedaan diantara Kiwis dan saya adalah bahwa saya takut pendapat saya mungkin salah dan Kiwis menyukai untuk menunjukkan pendapat mereka. Ini adalah apa yang saya inginkan belajar dari mereka, agar saya dapat partisipasi di dalam diskusi dan mempunyai kesenangan yang nyata.
Kasus 3 : STRATEGI UNTUK KEMAMPUAN MENAHAN
Tujuan lulus level rangkaian pelajaran ini mempertinggi pemahaman murid dalam kemampuan menahan hal-hal yang mengkonfrontasikan manajer hari ini. Topik rangkaian pelajaran mengandung :apa kemampuan menahan dan kenapa seharusnya peduli terhadap bisnis? Apa kecaman kemampuan menahan bisnis? Apa kerjasama kemampuan menahan strategi yang sedang memimpin implementasi sisi perusahaan?
Tujuan jurnal. Tujuan jurnal adalah memberikan murid-murid ruang untuk mengembangkan diri mereka sendiri sebagai pembelajar. Melalui pengembangan pada diri mereka sendiri sebagai pembelajar, murid dengan langsung mengembangkan kandungan rangkaian pelajaran. Dengan mengambil langsung fokus rangkaian pelajaran, murid-murid kurang menyukai kesimpulan kelas yang dangkal minggu itu tapi malahan fokus pada pengaruh pribadi rangkaian pelajaran.
Walaupun ini adalah sebuah kelas level kelulusan dan banyak murid-murid telah menghabiskan tahun-tahun di dalam kelas , untuk bagian yang paling mereka tidak mempunyai kesempatan mengembangkan pada apa pengilhaman atau orang yang membosankan mereka, atau tipe penilaian apa yang mereka pilih, atau kenapa mereka merespon cara yang mereka lakukan kepada lingkungan belajar yang berbeda. Satu kutipan dari belajar jurnal menitikberatkan poin ini :
Saya telah beruntung banyak wawasan kedalam apa pengaruh kemampuan belajar saya, seperti konsep kepunyaan pribadiku sendiri dan dinamai kecil dan diskusi grup yang besar. Saya juga lebih sadar mengirim gaya-gaya membantuku belajar dan meninternalisasikan konsep-konsep dan teori. Ada sebuah jarak prenter-prenter dari kelas kita dan tiap pengiriman di dalam cara yang berbeda. Kepercayaan presenter dan penangkapannya pada topik yang penting untuk saya.
Merancang jurnal. Di dalam rangkaian pelajaran ini murid-murid diberikan pilihan untuk penilaian dan mempelajari jurnal mereka adalah sebuah poin-poin harga 10 % dari keseluruhan tanda rangkaian pelajaran mereka. Murid-murid diminta untuk menunjukkan instruktor mingguan masukan jurnal mereka. Masukan ini tidak membaca oleh instruktor tapi sebuah konfirmasi bahwa murid telah menulis minggu itu. Walaupun tidak ada tingkatan hukuman untuk masuk yang hilang telah membantu pengecekan mingguan untuk membiarkan murid-murid menulis (dan mengembangkan) dengan teratur lebih dari mengomplitkan tugas-tugas di dalam sebuah sesi yang benar sebelum batas waktu.
Untuk kebanyakan murid-murid ini adalah tipe penilain tak akrab dan ada beberapa yang mengganggu dan apa yang diharapkan mereka. Jika murid-murid ingin beberapa struktur untuk membantu dengan beberapa masukan minggu pertama, mereka diminta memberikan respon rangkaian dasar pertanyaan pada Brookfield (1995). Contoh : Apa yang sudah saya pelajari minggu ini tentang diri saya sebagai seorang pembelajar? Apa yang paling besar dan paling rendah saat emosional di dalam aktivitas belajarku minggu ini? Tugas pembelajaran apa saya tanggap yang paling mudah minggu ini?
Murid diminta mengambil masukan mingguan mereka, menggambarkan tema-tema kunci dan penyampaian di dalam laporan bulanan 2-3 jenis hal. Ketiga dan laporan akhir bulan lebih lama yang mencakup perkembangan murid melalui masuknya rangkaian pelajaran. Laporan bulanan membantu dua rangkap tujuan yang memberikan murid-murid panduan dan petunjuk untuk penilaian yang tak akrab dan diberikan instruktur kritis terus menerus timbal balik tentang pengaruh dari pelajaran.
Mempelajari jurnal. Penilaian yang formatif sebagai murid diberikan timbal balik penulisan pada laporan bulanan : bagaimana tanda-tanda tidak diberikan sampai laporan akhir untuk pekerjaan yang kumulatif. Mempelajari jurnal diberikan dibebankan pada penggabungan timbal balik, perkembangan yang mendalam dan kreatifitas. Selanjutnya, dicatatat di kasus 1, kriteria tanda telah juga di ambil di dalam rangkaian pelajaran ini.
Evaluasi jurnal. Belajar jurnal telah menjadi sebuah penilaian pilihan selama empat tahun (2003-2007) dengan ukuran kelas yang bermacam-macam dari 12-18 murid. Bagaimanapun pada tahun 2005 pilihan diberikan kepada murid-murid sebagai instruktor rangkaian pelajaran yang pada cuti. Pengalaman anggota staf pengajar yang mengajar rangkaian pelajaran sementara diambil setiap garis besar bagian lain kecuali belajar jurnal. Pada pengembalian dari cuti, rekan ditanya tentang kelalaian dan dia menjelaskan bahwa dia tidak nyaman dengan penilaian subjektif alami. Kita mendiskusikan kesulitan ini di dalam mereview literatur (Varner dan Peck, 2003) namun, harga mencatat ide ”tingkatan perasaan murid” adalah halangan yang signifikan pengambilan jurnal.
Di dalam tahun pertama 6 dari 18 murid memilih pilihan belajar jurnal, tahun ke 2, 2 dari 18 murid, tahun ke 3, 4 dari 12 dan tahun ke 4, 3 dari 13 memilih pilihan ini. Ada yang telah tidak mampu diamati ciri-ciri biasa diantara murid-murid memilih penilaian belajar rangkaian pelajaran, contoh melalui 3 tahun ada yang telah agak baik bahkan berpisah diantara laki-laki dan perempuan yang memilih penilaian. Timbal balik diterima dari evaluasi rangkaian pelajaran dari situasi seorang murid :
Saya memilih pilihan belajar jurnal karena saya fikir akan menjadi sebuah penilaian yang mudah. Saya belajar banyak lebih dari yang saya harapkan. Kamu seharusnya merubah ini dari sebuah pilihan penilaian untuk sebuah penilaian yang diwajibkan.
Hasil belajar dari jurnal telah menjadi positif membuat penilaian yang bersifat perintah yang telah dipertimbangkan : namun, murid-murid mempunyai tanggapan konsisten yang suka memilih di dalam penilaian mereka.
Dengan memberikan penilaian, rangkaian pelajaran menawarkan beberapa pilihan penilaian berbeda dengan sejarah keunggulan hasil belajar. Ini pilihan lain mencakup : luar dalam masyarakat, sebuah essay, kerjasama dalam hal cinta sesama manusia, fasilitas negosiasi stakeholder (lebih lanjut dibebani pekerjaan di dalam rangkaian pelajaran) dan website kritis.
Sebagai literatur pada belajar jurnal menyarankan instruktor menerima timbal balik dari jurnal tentang apa yang sedang berjalannnya pada kelas yang tak terhingga nilainya (Varner dan Peck, 2003 : Williams dan Wessel, 2004). Contoh tahun pertama kemampuan menopang rangkaian pelajaran dipikirkan, laporan murid-murid bulan pertama diindikasikan bahwa 4 dari 6 murid dipertimbangkan hal yang menjatuhkan rangkaian pelajaran di dalam beberapa minggu pertama. Tidak ada indikasi yang lain dari aliran dalam di dalam kelas. Di dalam jurnal mereka, murid-murid menulis tentang perasaan bahwa mereka seharusnya mengetahui lebih tentang aliran dalam dari mereka lakukan dan nampaknya kebanyakan murid-murid mereka yang lain di dalam rangkaian pelajaran mempunyai topik ilmu pengetahuan yang lebih. Timbal balik mungkin tidak telah datang melalui evaluasi akhir rangkaian pelajaran karena murid-murid akan banyak seperti yang telah dikerjakan melalui perasaan itu. Namun, dengan timbal balik dari sebuah latihan eksperimen ditambah memulainya rangkaian pelajaran menunjukkan mayoritas murid-murid sedang memulai kelas dengan fondasi ilmu pengetahun yang mirip.

Diskusi dan kesimpulan
Meskipun pendekatan rancangan dan penilain kita mempelajari jurnal yang berubah-rubah ada tema biasa yang timbul dari tiga kasus ini dan kesimpulan literatur tabel 2 dan menemukan dari tiga studi kasus.
Tujuan jurnal di dalam seluruh tiga kasus meluruskan literatur. Bukan kandungannya kita menggunakan jurnal untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang spesifik dari kandungan rangkaian pelajaran. Sementara kita menginginkan membantu mengembangkan perkembangan keterampilan dengan demikian meningkatkan kemampuan murid-murid untuk menjadi pemikir yang kritis. Kesusteraan menitikberatkan kebutuhan untuk garis pedoman yang jelas dan pendekatan ke pusat murid di dalam merancang pembelajaran jurnal. Tambahan, merancang belajar jurnal harus mendukung timbal balik pertukaran diantara guru dan murid ( Hooks, 1994. Palmer, 1998). Kasus 2 dan 3 meminta murid-murid dengan teratur memasukkan ke dalam jurnal mereka dan pengecekan dirancang untuk meyakinkan ini terjadi. Kasus 1 mempunyai garis pedoman paling jelas untuk murid. Sebuah kunci rancangan yang akan datang di dalam penilaian formatif, murid-murid sedang diberikan timbal balik sebelum menerima tanda akhir. Penilain ini mendukung timbal balik pertukaran yang direkomendasikan di dalam kesusteraan. Keuntungan tipe rancangan ini adalah membantu dengan beberapa hal-hal penilaian garis besar di atas.
TABLE 2
Kontribusi perkembangan dan penilaian

Tujuan Rancangan Penilaian Evaluasi
Kesusteraan Sebuah cara Strktur yang jelas Komprehensif, Timbal balik
mengorganisasikan dan garis pedoman menunjukkan instruktor
murid menjadi hubungan (Brookfield, 1995 pemahaman menerima dari
yang lebih baik dengan Moon, 1999 : bahan, menunjukkan jurnal tentang
subjek sarjana mereka Varner dan Peck kesadaran diri sendiri apa yang sedang
dan lebih penting, dengan 2003 : Williams & penulis sebagai dilakukan didalam
kesadaran diri mereka Wessel 2004) pembelajar dan kelas adalah tak
sendiri (Brearly, 2002 pendekatan pusat murid mendemonstrasikan terhingga nilainya
Gardner, 1999) (Varner & Peck, 2003) bahwa penulis (Varner &Peck,
Sebuah timbal balik dipersiapkan 2003; Williams &
Menantang diantara mengambil resiko Wessel, 2004)
Guru dan murid bahan
(hooks 1994 ; Palmer (Creme, 2005)
1993, 1998) Penggambaran
Analisis, pemahaman
& tindakan (Williams
& Wessel, 2004)
Kasus 1 Mengembangkan Tiga masukan Struktur modifikasi Jurnal memainkan
Perkembangan melalui rangkaian dari Wiliiams &Wessel peranan signifikan
Kemampuan pelajaran (4 hal. Max (2004) didalam
Murid dan tiap struktur (topic) Deskripsi membantu
Membantu penggambaran, Analisis mengembangkan
Pemikirannya perasaan, Pemahaman perkembangan
Konsekuensi Tindakan belajar murid
Perasaan, analisis
Melalui kesusteraan
pembelajaran
Kasus 2 Perkembangan pada Tiga kontribusi Penilain formatif elektronik jurnal
Proses belajar pada terakhir seminggu pada timbal balik memiliki dua
Level pribadi untuk elektronik komentar dan keuntungan utama
Dan tindakan jurnal dorongan melalui melalui
Sebagai sebuah hak mengembangkan hubungan elektronik jurnal hard-copy
Saluran untuk paper pada akhir fasilitator penulis tradisional
Komunikasi dan rangkaian pelajaran jurnal kenikmatan dan
Ekplorasi diantara rangkaian topik ketentraman
Murid dan fasilitator diberikan untuk menggunakan
Kelas mengembangkan dan kesiapan
Murid pada pengaruh visual
Garis pedoman
Kasus 3 Mengembangkan Mingguan mengecek Penilaian formatif Bahkan dengan
Diri mereka sendiri jurnal tak meningkatnya timbal balik rancangan yang
Sebagai pembelajar penulisan laporan terus menerus jelas dan
Dan tak langsung bulanan melalui bulanan penilaian protokol
Pada kandungan
Rangkaian pembelajaran

TABLE 2 ( SAMBUNGAN)

Tujuan Perancangan Penilaian Evaluasi
Menggambarkan Laporan. Memberikan Tingkatan perasaan murid adalah
Kunci tema dari Murid indikasi kualitas masih sebuah rintangan jurnal
Masukan mingguan untuk masukan jurnal , Di dalam baris dengan kesusteraan
Rangkaian pertanyaan poin tingkatan (A-D) timbal balik dari murid yang tak
Memberikan sebagai menyertai komentar terhingga nilainya.
Sebuah garis pedoman kualitatif

Tidak ada pertanyaan yang paling sulit yang menantang dari mempelajari jurnal adalah di dalam penilaian. Sebagai ilustrasi di dalam kutipan murid yang kita cakup, murid-murid meletakkan diri mereka sendiri ke dalam masukan jurnal mereka dan sedikit tingkatan dapat dengan mudah ditafsirkan sebagai tingkatan murid lebih dari pekerjaan mereka. Sebuah desain rancangan penilaian yang baik mengandung garis pedoman dan timbal balik yang terus menerus untuk murid-murid yang membuat penilaian dari berkurangnya masalah jurnal.
Kita telah mencatat beberapa contoh bagaimana jurnal telah membantu kita untuk irama yang bagus dalam rangkaian pelajaran kita dan bagaimana mereka menyediakan sarana untuk pengembangan dan pengevaluasian kita. Namun, jurnal-jurnal dikerjakan lebih banyak untuk murid-murid karena mereka memberikan sebuah pengertian untuk mengembangkan pembelajaran murid di dalam cara yang signifikan. Kandungan, kita mengidentifikasi tiga tema utama, dengan membawa tiga hasil (Weick, 2006), memotong jarak lintasan studi kasus dapat lebih lanjut mengembangkan pembelajaran murid dari metode pengembangan jurnal. Kita percaya dengan meluruskan ini dan lebih jauh kesusteraan itu lebih penting pada penilaian dan perancangan yang efektif.

PERENCANAAN : MENEMUKAN SUARA MURID
Tema pertama menceritakan suara yang digunakan di dalam menulis karena perancangan jurnal mewajibkan murid-murid pindah melebihi fokus eksternal pada suara sarjana yang pasif menulis. Kita meminta murid mengeksplor diri mereka sendiri dan tindakan mereka kebanyakan, kita meminta mereka menghubungkan pada level emosional yang mewajibkan untuk menetapkan keterampilan yang sangat berbeda. Pengikatan sarjana yang lebih biasa melalui analisis fenomean intelektual. Penambahan, tindakan menulis sesuatu mewajibkan hubungan melalui perasaan, mewajibkan kejujuran tentang bagaimana sebuah perasaan melalui kebenaran dan kespontanan. Ini membawa ”siapa” ke dalam konteks. Perkembangan apa Gardner (1999) menyebutnya intelejensi dasar intarpersonal pada kemampuan memahami diri sendiri dan konteks yang mana sedang digunakan. Jadi, kegunaan suara personal kehidupan kebiasaan sehari-hari yang direferensikan oleh Brearly (2002).
Proses jurnal mengeksplor kecilnya rincian rutin dan kebiasaan yang nampaknya tak logis kecuali untuk tumbuh selama dia pindah melebihi gambaran objek ke arah perkembangan hubungan dekat dengan subjek melalui pengakuan wawasan pribadi. Penambahan, murid-murid mungkin mengeksplor bayang-bayang mereka (Brearly, 2002) tatapan permintaan yang lebih mendalam ini dan mewajibkan kita mengambil pilihan di samping murid. Jadi, penggunaan suara pribadi menantang mengajari ilmu mendidik kita. Pada sebuah level epistemologi.
Berikut adalah sebuah contoh dari sebuah belajar jurnal murid mengilustrasikan bagaimana beberapa murid mempraktekkan “bernyanyi” dengan kesempatan menggunakan suara mereka :
Saya bermula sangat tertarik di dalam konsep di dalam penugasan ini. Mempunyai kesempatan menulis apa yang benar-benar kita fikirkan lebih dari sekedar kutipan dari beberapa pesolek lama yang lain? Tak dengar ! Murid-murid sebenarnya memiliki fikiran asli itu adalah berharga dalam membaca? Tidak pernah ! dan berfikir kesusteraan diminati di dalam pendapat kelas saya dan perkembangan saya pada topik yang sebenarnya lebih menguasakan dan memperkuat. Dan bahkan banyak juga beberapa versi pertama dari penilaian tidak ditandakan hanya memberikan timbal balik kepada yang mempunyai kesempatan meletakkan kepribadian yang lebih dan tanda ke dalam penilaian tanpa takutnya yang sedang ditandai. Oleh karena itu, penugasan ini bukan menggunakan huruf Times New Roman. Dan ukuran hurufnya bukan 12. Dan bukan portrait. Dan saya bahkan sedang menggunakan waktu orang pertama. Mengesankan huh? Saya telah memutuskan membuat kesempatanku yang banyak untuk menyatakan kepribadianku. Ini sedang ditulis di dalam “Vinner Hand ITC” sebuah jenis huruf yang saya telah tidak pernah dengar sebelumnya, tapi saya merasakan saya dapat lebih baik menjumlah perkembanganku di dalam sebuh jenis huruf yang terlihat seperti ini lebih dari level standar yang sesuai adalah Times New Roman.
Lebih dari itu wibawa suara pusat yang umum di dalam dunia yang objektif, dialog internal yang mengambil tingkat pusat sebagai seorang murid mencari pengertian hubungan diantara diri mereka sendiri dan menciptakan dunia mereka.

PERANCANGAN DAN PENILAIAN : SEBUAH RUANG BARU UNTUK BELAJAR
Tema yang ke dua kita adalah perancangan yang baik dan pembebanan jurnal menyediakan sebuah ruang baru untuk belajar. Timbal balik kita mengidentifikasikan rangkaian pelajaran kita dapat merubah cara murid-murid melihat dunia.
Sebuah perubahan yang utama di dalam pembelajarn kita bahwa saya telah mencatat saat melengkapkan pembelajaran jurnal ini. Sekarang saya kurang menyukai untuk menerima sesuatu yang telah dikatakan di dalam kelas dan sekarang memilih bentuk pendapat yang saya miliki tentang topik yang berbeda. Saya fikir ini adalah perubahan utama di dalam saya belajar dan sebagai seorang artis yang perkasa saya fikir ada kemiripan diantara poin ini dan pencapaian sabuk hitam. Sebuah sabuk hitam di karate bukan simbol seorang master seni, lebih dari simbol itu seorang yang telah master dasar dan sekarang mampu memulai belajar seni yang jujur, mereka mempunyai “mempelajari bagaimana belajar itu”.
Transformal belajar dapat membangkitkan gairah tapi juga menantang karena penggenggaman ide-ide lama dan percaya melalui sebuah penelitian yang baru secara cermat dan murid-murid dapat meninggalkan perasaan tanpa tujuan.
Memepalajari jurnal dengan ideal dapat mendukung trasnformasi pembelajaran dengan memberikan murid-murid dengan ruang perkembangan pada evolusi kepercayaan mereka. Membuka kepercayaan baru itu sebuah instruktor melalui jurnal yang dapat membantu mengesahkan pemikiran yang timbul melalui timbal balik instruktor. Proses jurnal ini menghubungkan kembali bagian dalam dunia dengan dunia luar dan membantu mengurangi pemisahan diri sendiri dari konteks. Seseorang murid yang pandai bicara menggambarkan akibat ini :
Saya menemukan bahwa saya belajar di dalam tempat berbeda sekarang. Sebelum mempelajari sesuatu yang dilakukan oleh saya mengingat sekarang saya sedang belajar karena saya ingin memperbaiki diri saya sendiri. Batin menjadi lebih banyak fokus pada tindakan. Sekarang saya bertanya bagaimana ini akan membantu saya memahami diri saya sendiri?
Jurnal memberikan sebuah ruang untuk kejujuran tidak hanya untuk kita sebagai guru-guru (dan penilai) tapi lebih penting untuk murid-murid mereka sendiri. Ketika dengan jujur menguji sebuah pembelajaran tidak ada ruang sembunyi dan tidak membutuhkan kurangnya kejujuran.
Menemukan dan menerima sebuah kejujuran yang lebih dalam mewajibkan keberanian karena kita sering memandang ke bawah kelemahan di dalam usaha tidak menampilkan kebodohan kepada yang lain. Jadi, keterbukaan dan kejujuran adalah kekuatan perlengkapan membantu dalam menghubungkan kembali ruang belajar. Kepandaian ini digambarkan oleh Palmer (1993) yang mencatat bahwa ruang belajar kita sering kacau dengan halangan dan gangguan untuk menghindarkan emosi yang membangkitkan pendidikan. Penambahan, melalui peninggalan tak hadirnya emosi itu. Pembelajaran kita juga dihentikan di dalam ketidak adanya keseimbangan melalui dunia eksternal, fokus ada bagian dalam dunia kita membawa ciri-ciri dan integritas pribadi kita ke dalam sebuah ruang interhubungan.

PENILAIAN : MENYADARI TUJUAN YANG LEBIH BESAR
Tema kita terakhir adalah bagaimana mempelajari jurnal membolehkan beberapa murid-murid kita berhubungan dengan tujuan kehidupan kita dari seorang murid yang mencatat.
Saya mengharapkan, bahwa saya mengambil paper ini karena saya ingin mudah mengendarai semester ini. Dua belas minggu turun jejak dan saya adalah seorang yang mengakui bahwa saya berada di dalam tuntutan nasib saya sendiri. Saya mengakui bahwa saya telah gagal, tapi saya juga mengakui bahwa mereka mampu cocok, menyesuaikan dan mereka berharga dalam bekerja. Saya mengakui bahwa akan ada sebuah jalan yang sulit, tapi itu akan sedang memenuhi dan penuh kegembiraan.
Proses berfikir dan kesadaran ini memperkuat belajar murid ke arah memahami kehidupan dan tujuan holistik. Pengalaman pengembangan jurnal kita melukiskan tiga hal tujuan yang lebih besar. Ke dua adalah pemahaman karir dengan sebuah perkembangan proses yang mengizinkan ruangan untuk belajar lebih dalam dan kemampuan seseorang yang alamiah menyaring permukaan. Seorang murid menggambarkan.
Lucu memikirkan sebuah kelas, saya hampir menarik dari minggu pertama yang telah dihasilkan di dalam perubahan kehidupan : saya sekarang pekerja sukarela dan memilih karir yang berbeda dengan bayaran upah yang rendah tapi lebih banyak menikmati. Dua hal enam bulan lalu saya telah tidak akan memilihnya.
Tema akhir yang muncul disini adalah konsep pemikiran. Dicatat lebih dahulu oleh Van Manen (1997) untuk sebuah hubungan pada level kesadaran bagian dalam melalui hadirnya dengan sekali keliling pada setiap saat. Murid menyukai komentar ini adalah menggembirakan hati seorang guru :
Di dalam kelas terakhir saya sangat memperolehnya ! saya mengetahui ada sesuatu yang sangat signifikan yang saya telah pelajari, sesuatu tentang saya yang telah berubah dan saya dapat mengatakan ke kelas adalah beberapa pertanyaan-pertanyaan yang saya miliki yang telah dijawab tapi kebanyakan telah membuka banyak pertanyaan-pertanyaan untuk saya. Namun, saya menyadari sore ini saya berfikir tentang beberapa yang lebih bahwa saya lebih sadar dari tindakan saya. Saya melakukan sesuatu dengan maksud bahwa apa yang telah dipelajari dan apa yang telah berubah tentang nafas saya. Saya berfikir tentang air ketika ke luar dari keran. Saya berfikir bagaimana kaki saya sedang berdiri di dalam lumpur ketika saya sedang bermain bola volli pada hari lain. Ini adalah apa yang telah saya pelajari. Saya melakukan sesuatu dengan tujuan sekarang.
Di dalam mengidentifikasi tiga tema ini, kita menyumbang pemahaman yang lebih besar bagaimana mempelajari jurnal dapat mengembangkan kesadaran murid lebih dalam. Suara-suara baru, ruang-ruang baru, dan tujuan kehidupan yang lebih berarti dari seluruh tantangan perkumpulan ruang kelas. Kita percaya bahwa penambahan pendekatan ilmu mendidik ini. Kita sedang mengembangkan menejer-menejer yang akan datang yang lebih mampu mengembangkan di dalam pemikiran mereka yang lebih mendalam. Melalui proses ini mereka mungkin di dalam gilirannya mengembangkan keterampilan interpersonal yang lebih kuat. Ditambahkan, kita mendukung keyakinan Van Manen bahwa praktek pengembangan adalah tidak begitu banyak menyelesaikan masalah karena pemecahan melalui pemahaman yang lebih dalam. Jadi, seni mengelola adalah tentang berhubungan dengan yang lain di dalam sebuah cara yang lebih berarti . Kita percaya pendekatan ini membantu mengajar dan mengandung sebuah masukan murid yang ilustratif :
Ketika nenek saya melewati cara yang saya dimintai untuk melakukan membaca pada penguburan oleh bapak saya. Saya menemukan diri saya sendiri pada kehilangan tentang membaca kejujuran apa yang mewakili bagaimana saya merasakan tentang dia. Seorang teman menyarankan bahwa saya membaca paragraf dari pengembangan jurnal yang ke dua saya sebagai bagian membaca untuk menunjukkan kesulitan dari seluruh pertemuan keluarga saya ketika dia menjadi sakit. Saya adalah orang pertama yang ragu berfikir tentang diri saya sendiri dan bagaimana orang-orang akan ada yang menerima saya karena saya sedang jatuh ke perangkap yang sama. Bukan tentang saya, tentang nenek saya, keluarga saya dan seluruh teman-teman dia merayakan kehidupannya. Mereka akan disentuh dan rasa hormat bangga mendengar dan pentingnya saya berhati-hati karena dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar