Sabtu, 19 Desember 2009

belajar

Belajar
Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang potensial yang tercermin sebagai akibat dari latihan dan pengalaman masa lalu terhadap situasi tugas tertentu. Belajar menurut pendapat para ahli lain adalah perubahan tingkat laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam waktu tertentu dan bukan berasal dari proses pertumbuhan.

Ciri-ciri belajar menurut Max Darsono Alex dan kawan – kawan adalah :
1. Belajar dilakukan dengan sabar dan memiliki tujuan.
2. Belajar merupakan pengalaman tersendiri.
3. Belajar adalah proses interaksi individu dengan lingkungan.
4. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri pelaku.

Jenis belajar menurut Gagne terdiri dari :
1. Belajar isyarat
2. Belajar stimulus respon merupakan memberikan respon dari stimulus yang timbul.
3. Belajar merantaikan merupakan membuat gerakan yang akhirnya dapat membentuk rangkaian gerak.
4. Belajar asosiasi verbal merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan sebuah objek.
5. Belajar membedakan dapat memberikan reaksi berbeda pada stimulus yang sama.
6. Belajar konsep dapat menempatkan obyek tertentu yang dapat membentuk konsep.
7. Belajar dalil untuk menghasilkan aturan.
8. Belajar memecahkan masalah merupakan belajar yang dapat memecahkan masalah sehingga membentuk kaidah yang lebih tinggi.




Menurut Bloom ada tiga domain belajar diantaranya
 Kawasan kognitif merupakan proses berfikir.
 Kawasan afektif merupakan perilaku yang dimunculkan seseorang untuk membuat pilihan.
 Kawasan psikomotor merupakan perilaku yang muncul dari hasil kerja fungsi tubuh manusia.

Prinsip yabng dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran :
 Menarik perhatian.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Mengingatkan konsep yang telah dipelajari.
 Menyampaikan materi pembelajaran.
 Memberikan bimbingan belajar
 Menilaikan hasil belajar.
 Merangsang kemampuan mengingat dan mentransfer dengan memberikan rangkuman dan memberikan review.
Dan selain itu terdapat prinsip belajar yang perlu diperhatikan terutama oleh pendidik ada 8 yaitu:
- perhatian, dalam pembelajaran guru hendaknya tidak mengabaikan masalah perhatian. Sebelum pembelajaran dimulai guru hendaknya menarik perhatian siswa agar siswa berkonsentrasi dan tertarik pada materi pelajaran yang sedang diajarkan.
- Motivasi, Jika perhatian siswa sudah terpusat maka langkah guru selanjutnya memotivasi siswa. Walaupun siswa udah termotivasi dengan kegiatan awal saat guru mengkondisikan agar perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran yang sedang berlangsung. Namun guru wajib membangun motivasi sepanjang proses belajar dan pembelajaran berlangsung agar siswa dapa mengikuti pelajaran dengan baik.
- Keaktifan siswa, Pembelajaran yang bermakna apabila siswa aktif dalam proses belajar dan pembelajaran. Siswa tidak sekedar menerima dan menelan konsep-konsep yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Dalam hal ini guru perlu menciptakan situasi yang menimbulkan aktivitas siswa.
- Keterlibatan langsung, pelibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran adalah penting. Siswalah yang melakukan kegiatan belajar bukan guru. Supaya siswa banyak terlibat dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memilih dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Pengulangan belajar, Penguasaan meteri oleh siswa tidak bisa berlangsung secara singkat. Siswa perlu melakukan pengulangan-pengulangan supaya meteri yang dipelajari tetap ingat. Oleh karena itu guru harus melakukan sesuatu yang membuat siswa melakukan pengulangan belajar.
- Materi pelajaran yang merangsang dan menantang, kadang siswa merasa bosan dan tidak tertarik dengan materi yang sedang diajarkan. Untuk menghindari gejala yang seperti ini guru harus memilih dan mengorganisir materi sedemikikan rupa sehingga merangsang dan menantang siswa untuk mempelajarinya.
- Balikan atau penguatan kepada siswa, penguatan atau reinforcement mempunyai efek yang besar jika sering diberikan kepada siswa. Setiap keberhasilan siswa sekecil apapun, hendaknya ditanggapi dengan memberikan penghargaan.
- Aspek-aspek psikologi lain, setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan individu baik secara fisik maupun secara psikis akan mempengaruhi cara belajar siswa tersebut, sehingga guru perlu memperhatikan cara pembelajaran yang diberikan kepada siswa tersebut misalnya, mengatur tempat duduk, mengatur jadwal pelajaran , dll.
Teori Deskriptiv merupakan teori pembelajaran untuk memberikan hasil sedangkan teori belajar preskriptif merupakan teori belajar untuk mencapai tujuan. Variabel yang diamati untuk mengembangkan teori pemebelajaran dari teori preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam pengembangan teori pembelajaran yang deskriptif yaitu dengan mengamati hasil belajar sebagai efek dari interaksi antara metode dan kondisi.

Teori Behavioristik
Teori behavioristik adalah teori yang menerapkan prinsip penguatan stimulus-respon. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan tersebut terbagi atas penguatan positif dan penguatan negatif.
Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang.
Beberapa ilmuwan yang termasuk pendiri dan penganut teori behavioristik yaitu
Ivan. P. Pavlov
Ia mengemukakan teori conditioning dengan melakukan percobaan terhadap anjing yaitu seekor anjing diberi makanan dan lampu lalu keluarlah respon anjing itu berupa keluarnya air liur.
Edwin Guthrie
Ia berpendapat bahwa tingkah laku manusia dapat dirubah, tingkah laku baik dapat dirubah menjadi buruk dan sebaliknya tingkah laku buruk dapat diubah menjadi baik.Selain itu ia juga berpendapat bahwa stimulus tidak harus berbentuk kebutuhan biologis karena hubungan antara stimulus dan respon cenderung bersifat sementara karena itu diberikan stimulus yang sering agar hubungan menjadi langgeng.
Watson
Ia berpendapat pengubahan tingkah laku dapat dilakukan melaluilatihan terhadap stimulus yang diterima.
Skinner
Ia berpendapat bahwa suatu respon sesungguhnya juga menghasilkan sejumlah konsekuensi yang nantinya akan mempengaruhi tingkah laku manusia.
Thorndike
Berpendapat bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon dan juga ia berpendapat bahwa belajar dapat dilakukan dengan mencoba-coba.
Clark Hull
Ia berpendapat bahwa stimulus selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis meskipun respon akan bermacam-macam bentuknya. Implikasinya guru harus merencanakan kegiatan belajar berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap motivasi belajar yang terdapat pada siswa.
Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
Teori belajar kognitif merupakan teori belajar yang menekankan pada proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri..Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu.
Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu :
(1) sensory motor;
(2) pre operational;
(3) concrete operational dan
(4) formal operational.
Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.

Implikasi teori perkembangan kognitif menurut Piaget dalam pembelajaran adalah
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
Meurut teori kognitif belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku, menekankan pada gagasan bahwa pada bagian-bagian suatu situasi berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut. Pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang bersinambungan dengan lingkungan. Tokoh aliran ini Piaget, David Ausebel, Brunner. Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru harus memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda kongkret, keaktifan siswa amat dipentingkan, guru menyususun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatikan perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.
Piaget
Mengemukakan proses belajar terdiri dari tiga tahapan diantaranya :
- Asimilasi merupakan proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada.
- Akomodasi merupakan proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru.
- Equilibrasi merupakan penyesuaian kesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
Ausubel
Ia berpendapat bahwa siswa akan belajar dengan baik jika isi pelajaran sebelumnya didefinisikan dan kemudian dipresentasikan dengan baik sehingga dapat mempengaruhi kemajuan belajar siswa. Dipresentasikan dengan baik dan benar merupakan advance organizer. Secara lebih rinci advance organizer adalah konsep yang mewadahi semua isi pelajaran yang akan dipelajarkan kepada siswa. Adapun manfaat advance organizer ini adalah :
 Menyediakan suatu kerangka konseptual untuk materi yang akan dipelajari.
 Berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan yang sedang dipelajari dan yang akan dipelajari.
 Dapat membantu siswa untuk memahami bahan belajar secra lebih mudah.
Bruner
Ia berpendapat bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan aturan melalui contoh yang menggambarkan aturan yang menjadi sumbernya.
Teori Humanistik
Pada teori humanistik belajar adalah menekankan pentingnya isi dari proses belajar bersifat eklektik, tujuannya adalah memanusiakan manusia atau mencapai aktualisasi diri. Dalam praktiknya menggunakan teori belajar Ausebel, teori Bloom, Kolb, dll. Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.


Teori Konstruktivistik
Belajar sebagai proses pembentukan pengetahuan oleh si belajar itu sendiri.teori belajar kontruktivistik membantu siswa dalam menginternalisasi dan mentransformasikan informasi baru.Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan ide-ide.
Dalam teori konstruktivisme adalah bahwa dalam proses pembelajaran, si belajarlah yang harus mendapatkan penekanan. Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan pembelajar atau orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu dikembangkan. Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa.
Beberapa hal yang mendapat perhatian pembelajaran konstruktivistik, yaitu:
(1) mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam kontek yang relevan,
(2) mengutamakan proses,
(3) menanamkan pembelajran dalam konteks pengalaman social,
(4) pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman

Motivasi
Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini.
Sumber motivasi itu sedikitnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu sumber motivasi dari dalam diri (intrinsik) dan sumber motivasi dari luar (ekstrinsik). Termasuk sumber dari dalam, misalnya saja kebutuhan kita untuk menemukan makanan, mendapatkan kesehatan, mendapatkan keamanan, mendapatkan kehormatan, meraih prestasi di bidang kita, dan seterusnya. Sedangkan yang termasuk sumber motivasi dari luar, misalnya saja kondisi kerja yang mendukung, gaji yang jumlahnya sesuai dengan keinginan atau tuntutan kita, perlakukan yang baik dari pihak lain, dan seterusnya. Dari praktek hidup seringkali kita temukan bahwa motivasi yang bersumber dari luar ini sifatnya tidak otomatik dan tidak mutlak. Di atas kertas putih memang bisa dikatakan bahwa kenaikan gaji bisa menambah motivasi dan bisa menambah kreativitas tetapi prakteknya tidak berlaku untuk semua orang atau tidak mutlak bisa menaikkan motivasi semua orang.
Model motivasi ARCS
Attention merupakan suatu perhatian yang muncul dengan adanya rasa ingin tahu.
Relevance menunjukan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa.
Confidence merupakan rasa percaya diri yang mempu berinteraksi dengan lingkungan.
Satisfaction merupakan kepuasan yang akan timbul apabila tercapainya suatu keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Kurikulum
Kurikulum merupakan pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan untuk diatasi oleh siswa dalam rangka mencapai tujian pendidikan yang telah ditetapkan oleh lembaga. Fungsi kurikulum diantaranya
Bagi sekolah kurikulum alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan pedoaman dalam mengatur kegiatan sehari-hari.
Bagi tatanan tingkat sekolah sebagai pemelihara proses pendidikan
Bagi konsumen sebagai memperlancar pelaksanaan program pendidikan.
Landasan kurikulum diantaranya
Landasan filosofis yaitu nilai yang tercantum dalam sila-sila pancasila harus menjiwai pengembangan kurikulum.
Landasan psikologis dalam penyusunan kurikulum harus memperhatikan karakteristik peserta didik.
Landasan sosiologis dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dalam menyusun kurikulum sehingga mereka tidak teralienasi dari lingkungan sosialnya.
Landasan Organisatoris dalam perumusan kurikulum perlu disusun suatu disain yang tepat dan fungsional.
Prinsip pengembangan kurikulum yaitu
Relevansi, efektivitas, efisiensi, fleksibilitas, dan kesinambungan.
KTSP yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah efektif, produktif,dan berprestasi.
KBK adalah kurikulum yang ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas.
Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kurikulum yaitu
Pemerataan kesempatan belajar
Peningkatan mutu pendidikan.
Perubahan paradigma pendidikan.
Memperhatikan relevansi pendidikan.
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu pandangan dalam mengupayakan cara siswa berinteraksi dengan lingkungannya.
Strategi pembelajaran yaitu Kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes, kegiatan lanjutan.
Jenis metode pembelajaran yaitu
Metode proyek, metode diskusi, metode eksperimen, metode demonstrasi, metodeproblem solving, metode tanya jawab, metode latihan, metode ceramah.
Quantum teaching menciptakan lingkungan belajar efektif dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Quantum teaching dapat membantu siswa dalam menumbuhkan minat siswa untuk terus belajar dengan semangat.
Pendekatan e-learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik khususnya komputer.
Pendekatan belajar aktif merupakan pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar mandiri.
Pendekatan belajar kooperatif menekankan pada aktivitas kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok, mencari materi pelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif kolaboratif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar